Tulisan Hujan

Hujan. Adalah air jatuh dari langit, yang menimbulkan suara bergemericik, bagaikan lagu alam. Suasana yang khas, disertai harum yang tak asing. Selamat datang kembali musim hujan.

Saat hujan turun, ada begitu banyak reaksi dari penghuni bumi ini. Ada yang merasa kesal karena membuat aktivitasnya terhambat. Ada juga yang merasa senang. Yang mengeluh saat hujan biasanya disebabkan karena macet, becek,dan banjir. Atau juga karena saat hujan sebagian merasa waktunya terbuang percuma untuk menunggu hujan berhenti. Belum lagi efek hujan terhadap kesehatan yang membuat badang dingin, pusing, masuk angin atau demam. Namun ada juga yang senang karena hujan. Rintik airnya membuat tanah basah, membasuh kekeringan, membuat nafsu makan bertambah dan tidur lebih nyenyak. Kesenangan lainnya dari hujan yaitu memberi kesempatan anak-anak main air. Atau yang terakhir, ada momen-momen romantis yang hanya bisa dilakukan saat hujan, seperti berteduh atau berpayung bersama orang yang istimewa di hati.

"Aku..selalu bahagia saat hujan turun, karena aku dapat mengenangmu untuk ku sendiri..."

Begitu potongan lagu dari Utopia berjudul Hujan. Mungkin band itu juga merasa hujan adalah suatu peristiwa yang romantis.

Saat-saat memandang hujan selalu saya ikuti dengan melamun. Berangan-angan diantara titik-titik hujan yang turun. Ya, setidaknya itu yang terkadang saya lakukan saat hujan turun. Mencoba memahami apa pesan yang ia bawa kali ini.

Ya, saya selalu merasa hujan turun dengan membawa pesan. Entah dari siapa dan untuk siapa. Namun yang pasti, ada pesan dari Tuhan. Tergantung, kamu bisa menangkapnya atau tidak. Untuk itu aku terkadang selalu bertanya.
'Apakah hujan kali ini membawa pesan untukku?' setiap kali menatap hujan. Dan kemudian mencoba menangkap pesan itu.

Pesan itu bisa jadi apapun. Pesan rindu, kesedihan, senang, marah, gundah, bahagia atau apalah itu. Semua bisa jadi dapat disampaikan hujan. Seperti misalnya Tuhan yang marah dengan manusia yang selalu merusak alam menurunkan hujan untuk memperingatkan sebelum terjadinya banjir. Tapi pesan itu terkadang tak dapat tertangkap atau sengaja diabaikan manusia. Atau mungkin juga kan hujan turun karena Tuhan merasa kasihan pada manusia yang sedang merindu. Saking rindunya, ia menangis dan air matanya menguap menjadi air hujan. Mungkin saja.

Kenapa membawa pesan-pesan itu? Karena yang saya tahu, hujan berasal dari kumpulan air di muka bumi, baik itu air sungai, air laut, air sawah, air kolam, genangan air, bahkan air ludah. Tidak hanya air yang berbentuk fisik, air yang menguap ke udara dan nantinya jadi hujan juga berasal dari tubuh manusia, binatang, tumbuhan dan lainnya. Mungkin diantaranya ada air mata atau air keringat kan? Jadi menurut saya, dalam setiap tetes air hujan pasti mengandung unsur manusiannya. Kemudian air-air tersebut bersama-sama berkumpul membentuk awan. Lama-kelamaan jika sudah berat menahan air, awan tersebut lalu menumpahkannya menjadi hujan.

Dan ketika akhirnya hujan turun, saya merasa awan sedang melepaskan 'beban'nya. Tugasnya sebagai penyampai pesan telah selesai. Berjuta pesan untuk jutaan alam semesta. Setelah menyampaikan pesannya itu maka kadang kita melihat pelangi. Itu adalah senyum langit yang puas setelah menyampaikan pesannya. :)

Tulisan ini saya buat ketika hujan menahan saya di sebuah tempat. Saya tidak mengeluh karenanya. Sebab saya tahu bahwa hujan turun dengan alasan. Alasan yang hanya diketahui oleh-Nya.


-tya-


1 Response to "Tulisan Hujan"

  1. saya suka sekali hujan...
    setelah hujan selalu tinggalkan bau kehidupan ;D

    ReplyDelete

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel