Kucing di Pinggir Jalan

Kalau setiap kali nemu kucing di jalan trus harus dibawa pulang, kayanya rumah saya bakal penuh deh. Gini nih kalau punya Mama yang gampang kasian dan enggak tegaan. Tapi saya bersyukur banget bisa dibesarkan oleh Mama yang penuh kasih sayang kaya gitu :)

Jadi, tadi pagi, saya berangkat kerja bareng sama Mama. Kebetulan ada perlu dan arahnya sejalan dengan rut
e berangkat kerja. Baru sekitar 100 meter jalan dari rumah, saya melirik ke kiri jalan dan melihat seekor kucing kecil yang tergolek. Posisinya di pinggir jalan, diantara pasir dan rerumputan setelah tanjakan pertama dari kompleks rumah saya.

"Ih Mamah, itu liat ada kucing mati," seru saya sambil menunjuk saat pertama melihatnya.

Mamah saya langsung heboh seketika itu. "Ya Allah, kasian. Kayanya masih hidup da. Eh gimana atuh yah," kata m
amah sesaat setelah melewati kucing itu.

Namun saya terus melaju meski saya sendiri merasa khawatir. Sementara Mama saya terus bergumam, "Gimana kalau ada mobil atau truk yang jalannya terlalu kepinggir. Ntar kucingnya ketabrak", "Kalau itu udah mati, kasian atuh, seharusnya dikubur", "Aduh,
kenapa kucingnya disitu atuh yah".

Mama saya terus merengek, saya pun sebenarnya tidak tenang hati juga. Karena beberapa kali saya mengabaikan perasaan, dan akhirnya merasa menyesal. Akhirnya saya pun putar bali
k. Itu sudah sekitar 1 km jauhnya.

Kami pun menepi di seberang jalan tempat kucing itu tergolek. Saya tidak turun. Entah kenapa merasa takut. Di
balik kemudi saya melihat kucing kecil berwarna kuning itu tergeletak begitu saja. Padahal sesekali mobil dan motor melintas nyaris mengenainya. Mama saya pun turun dengan muka khawatir. Ia pun meyeberang, mendekati kucing tersebut sambil berbekal keresek. Maksudnya sih, kalau sudah mati, mau dimasukkan kesitu untuk dibawa lalu dikubur.

Tapi ternyata kucing itu bergerak. Kepala mendongak saat Mama saya memanggilnya. Langsung saja Mam
a membawanya dan masuk ke dalam mobil untuk pulang. Ya, kami pulang lagi kerumah untuk memberi kucing kecil tersebut makan. Selanjutnya....entahlah...apa kucing kecil itu akan jadi penghuni baru di rumah kami atau tidak. Karena saat ini kami memelihara 5 kucing di rumah. Bahkan sebelumnya ada 9 ekor.

Kami pun berangkat lagi, meninggalkan kucing yang sangat kelaparan itu makan dengan lahap di teras rumah kam
i.  


"Mah, masa atuh setiap nemu kucing h
arus dibawa ke rumah," kata saya.

"Enggak semua. Kucing kecil aja, soalnya belum bisa cari makan sendiri," jawab Mama.

Hmmmm..ya sudahlah...
Kita lihat, apa kucing itu masih ada di rumah atau tidak saat saya pulang nanti.


-miauw-

 

4 Responses to "Kucing di Pinggir Jalan"

  1. ehehehe...iyah nih...tiap liat kucing kecil bawaannya pengen dibawa mulu :p

    ReplyDelete
  2. waw! terharu saya. si mamah nya meni bageur

    ReplyDelete
  3. tapi anu kudu dikasih makan teh jadi nambah terus :p

    ReplyDelete

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel